Resah

Aku kembali dalam resah
Hatiku lagi-lagi terpisah
Bimbang hati yang tak terarah
Lalu kuputuskan tuk menyerah

Jarak membuatmu lupa
Bahwa perang belum padam
Seperti hidup dalam sebuah kebohongan
Manis diawal dan berakhir menyakitkan

Tak ada lagi ketukan pintu
Atau alunan lagu merdu
Yang ada hanyalah debu
Dan angin yang berlalu
Begitu saja.
Sepi.

Air mata tak lagi terbendung
Bukan karena meluap
Melainkan sudah lama kering
Terkuras banyak lalu habis

Terbiasa bukan berarti sanggup
Terkadang karena tak ada pilihan
Terombang-ambing oleh keadaan
Tak melawan karena tak mampu

Berapa banyak lembar cerita?
Atau potret masa lalu?
Yang dulunya sangat kau banggakan
Kini terbuang dan berharap terlupakan
-
Bolehkah ku meminta sesuatu yang dulunya milikku?
Kurasa tidak sulit untuk mewujudkannya.

Sebuah kenyamanan.

Apakah aku terlalu menuntut?
Atau apakah aku masih pantas mendapatkannya?








Komentar

Popular Posts