Random Talk (Pendidikan, Career dan Menikah)


Banyak orang bilang umur 20 tahun adalah titik terpenting seorang manusia, dimana mereka tumbuh tidak lagi sebagai remaja melainkan seorang manusia dewasa. well, aku setuju. aku rasa di umurku sekarang yang officially 20 th banyak perbedaan yang dirasakan, salah satu contoh nih yang paling mendasar sekali dari aku adalah cara ngomong, I mean dulu aku sangat petakilan dan kasarannya nih kalau ngomong tuh yaudah, ngomong aja gak peduli itu nonsense atau enggak dan sekarang lebih kayak mikir kalau aku ngomong gini salah gak ya atau bakalan nyakitin gak ya gitu, hehe. Ya mungkin karena itu bagian menjadi dewasa, but i thought it's good thing.
Sorry sebelumnya karena postingan kali ini bakalan bahas hal yang random jadi dimaklumin aja ya.
Anyway, aku mau berbagi cerita dan pemikiranku tapi kalian disini gak harus sependapat denganku karena pasti kita berbeda dari segi pengalaman atau masalah yang pernah dilalui, intinya pemikiran itu gak harus sama (ribet amat sih).
Jadi tiga hari yang lalu kalau enggak salah ada salah satu teman SMA-ku yang menikah, aku tau kabar itu dari postingannya di Ig story. Menurutku dia luar biasa, maksudku menikah itu bukan suatu perkara main-main (banyak hal yang harus dipertimbangkan), dan di umur segitu dia berani memutuskan untuk melakukannya. Memang, sekarang banyak orang-orang yang memutuskan untuk menikah muda, katanya agar menghindari fitnah dan maksiat, lagi-lagi aku setuju. Namun jika dilihat lagi secara personal menurutku kembali lagi, tergantung masing-masing individu, kalau mereka memang sudah siap secara fisik, psikis, dan yang paling penting calonnya sudah ada jangan sampai ngomong mau menikah tapi pasangan aja gak punya  ya silahkan saja. Sebenernya yang gak kalah penting adalah bagaimana orang tersebut dapat berkomitmen untuk menjalaninya, karena menikah berarti suatu ikatan antara dua insan manusia, gampangnya mereka saling memiliki satu sama lain. Dan benar kata ibuku, "menikah itu bukan untuk satu atau dua hari, seminggu atau tiga minggu, tapi untuk seterusnya, selamanya sampai maut memisahkan" maka dari itu menikah itu butuh komitmen, kepercayaan dan rasa saling menerima. Menikah tidak sesederhana bahagia, meskipun kita akan merasa bahagia setelah menikah, misalnya nih "aku suka sama kamu" atau "kamu adalah tipeku" atau yang agak sedikit cringe "ternyata kamu seseorang yang selama ini aku cari, gak salah lagi" kemudian dengan satu kalimat saja "ayo menikah". Tidak, tidak se-simple itu. Hal lain yang patut untuk dipertimbangkan adalah karir dan pendidikan karena menikah itu tidak melulu soal cinta dan kasih sayang tapi juga ekonomi dan financial, kalau sekarang menikah tapi karier belum mapan atau belum punya penghasilan, sama saja dengan mesin tanpa bahan bakar, gak jalan. udah realistis aja.
Bukannya materialistis, tapi analoginya menikah itu kita masih tetap hidup, dan hidup itu butuh makan dan kebutuhan kita dapat dengan berpenghasilan jadi agar pernikahan itu tetap hidup kita harus berpenghasilan. Got it?


Ngomongin soal pendidikan dan karir, dalam Al-qur'an ayat pertama yang berbunyi Iqro' artinya bacalah, dan dengan pemerintah menerapkan wajib belajar sembilan tahun, tidak perlu diragukan kalau pendidikan itu sangatlah penting, namun mengenai program wajib belajar sembilan tahun,
aku kurang setuju. Sembilan tahun berarti hanya lulusan SMP sedangkan untuk melamar pekerjaan minimal kita harus punya ijazah SMA itupun diterima sebagai pekerja kasar dan berpenghasilan minim, kalau begitu kapan negara ini bisa maju.
Aspek penting dalam kemajuan negara salah satunya adalah pendidikan, karena pendidikan dapat menghasilkan generasi yang lebih maju, melek ilmu. sederhananya orang yang berpendidikan akan lebih paham dan mengerti terhadap masalah yang terjadi, tidak mudah terprovokasi atau terbawa isu, dan lebih bisa menganalisa atau menelaah.
Pendidikan dan carir, bagiku keduanya sangat berkaitan. Seseorang dengan status sosial tinggi pasti searah dengan tingkat pendidikan dan pengetahuannya. Pendidikan harus diraih setinggi mungkin karena ilmu itu tiada batasnya, jangan sampai kalian berhenti belajar hanya karena merasa sudah memiliki ilmu yang cukup atau merasa sudah pintar.
Alasan lain kenapa pendidikan itu penting adalah karena setiap orang mempunyai mimpi dan cita-cita maka jangan ragu untuk meraihnya karena  mimpi tidak akan datang sendiri, kita harus menjemputnya, kalau tidak semuanya hanya sebatas angan-angan saja seperti kertas lusuh yang tak berarti.

Komentar

Posting Komentar

Popular Posts