Take a deep breath

Jika ditanya, bagaimana kabarku?  hari ini sama seperti biasanya berkutat dengan rutinitas yang sama kuliah-kuliah-kuliah lagi, tapi statement barusan jangan kalian baca dengan nada mengeluh, karena aku sama sekali tidak merasa begitu. I'm enjoying that, really!
Intermezzo sedikit kalau boleh, jadi bisa dibilang blok kali ini menurutku membutuhkan effort yang lebih daripada blok sebelumnya tapi bukan berarti blok sebelumnya santai-santai aja lho ya. Maksudku, dari sisi waktu yang singkat dengan materi yang bejibun juga kewajiban lain yang harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan –membuatku beropini begitu, selain juga materinya yang rumit dan dosen pakar yang kebanyakan bisa dibilang killer ehehe.
Dari sisi waktu, blok ini cukup panjang dan pembelajarannya pas bulan Ramadha. jadwal semula dipangkas sehingga durasinya menjadi lebih singkat, atau jadwal yang tiba-tiba di reschedule dan tiba-tiba di cancel begitu saja membuat pressure tersendiri bagi diriku, disisi lain tuntutan tugas akhir yang butuh diselesaikan segera di blok ini dan mengatur jadwal ujian proposal itu ribetnya minta ampun sampai di satu waktu aku merasa hopeless karena jadwal antar pembimbing ujian yang tidak bisa dicocokkann satu sama lain sehingga membuat jadwal ujian harus mundur lagi dan mundur lagi. Kalau boleh jujur, aku sampai-sampai menangis dalam perjalanan pulang dari kampus karena jadwal yang sudah disusun jauh-jauh hari tiba-tiba diminta untuk di-reschedule begitu saja sehingga membuat planning target ku kacau berantakan, aku menjadi insomnia dan bermimpi hal-hal yang buruk, tidak hanya itu rasa bersalah yang kurasakan karena orang tua di rumah sudah berharap besar bahwa hari itu aku sudah melalui satu step untuk menyelesaikan studi ini dan tiba-tiba semuanya berubah begitu saja sampai-sampai aku tidak berani untuk menelpon mereka karena aku yakin diriku tidak akan sanggup mendengar kekecewaan mereka, sehingga kuputuskan untuk mengirimkan mereka sms saja.
Lika liku kehidupan perkuliahan yang penuh dengan drama dan perjuangan benar-benar telah aku rasakan setelah melalui perkuliahan selama hampir tiga tahun ini. Menjadi mahasiswa tingkat akhir memang tidak mengejutkan bila segala sesuatunya menjadi lebih extra dan butuh lebih banyak kerja keras. Namun terlepas dari semua drama perkuliahan dan kesulitan yang sudah dialami, aku masih tetap percaya dan berprinsip bahwa segala proses itu harus dinikmati, entah itu ketika dalam kondisi senang maupun ketika sedang menghadapi kesulitan. Karena aku percaya bahwa semua proses yang telah aku lalui tidak akan terjadi berulang kali sehingga hal itu membuatnya begitu sangat berharga. Bagi diriku, proses yang sudah aku jalani merupakan pembelajaran hidup yang aku dapatkan dan bisa kupetik untuk kujadikan bahan intropeksi bagi diriku sendiri. Menurutku, hasil yang bisa kita banggakan adalah ketika kita berhasil  survive dan melalui segala macam proses dengan usaha dan kerja keras kita sendiri. Karena Hasil tidak akan mengkhianati proses. Take a deep breath....

Komentar

Popular Posts