Maaf tentang waktu itu
aku tahu penderitaan dan rasa sakitmu
setiap kali kau tersenyum
Ada sesuatu yang kau sembunyikan
kali ini ku tak lagi bisa kau bohongi
senyummu palsu, aku tahu itu
tapi dengan melihatnya aku merasa tenang
selamat, lagi-lagi kau berhasil mengambil hatiku.
kau membuatku seperti orang bodoh dan itu sangat menyiksaku
semua yang kau katakan hanya ingin menyenangkan hatiku
menganggap semua baik-baik saja meski sebenarnya tak begitu
aku tak butuh kepalsuanmu atau topeng wajah bahagia itu
yang aku butuhkan hanyalah keberadaanmu
ketika keadaan tak lagi bisa diharapkan
ketika kalimat menjadi hilang makna
ketika logika menjadi tak berdaya
kau dan aku, kita..
terasa sangat menyedihkan
maafkan aku, tentang waktu itu
maafkan aku karena tak bisa menjagamu
aku belum punya cukup keberanian untuk menentang keadaan
lidahku kelu, mulutku menjadi bungkam
aku merasa kecil, aku kehilangan kepercayaan diriku
kekecewaan nyata menyeruak dari tubuhku
aku tak bisa menahannya
maaf soal air mataku yang dengan cepat menetes
aku tak dapat menanahannya lebih lama
aku tidak terlatih menjadi kuat sepertimu
namun aku berjanji untuk menahannya lebih lama lain kali
aku tak apa kau tak perlu khawatir
apakah kau tidak lelah?
jika kau ingin menangis, maka menangislah
jika hatimu mulai lelah, maka istirahatlah
jika tubuhmu tidak lagi kuat, maka berhentilah
bahuku akan selalu ada untukmu,
jadi bersandarlah
telingaku akan selalu terbuka untukmu,
jadi keluarkan segala keluh kesahmu
jangan ragu untuk mengeluh kepadaku,
ceritakan semua kekesalanmu
kau tak perlu mencemaskanku
aku bisa menjaga diriku sendiri bahkan aku juga bisa menjagamu sekarang
aku janji
bukankah dulu kau melakukan semuanya untukku?
sekarang giliranku untuk melakukannya.
setiap kali kau tersenyum
Ada sesuatu yang kau sembunyikan
kali ini ku tak lagi bisa kau bohongi
senyummu palsu, aku tahu itu
tapi dengan melihatnya aku merasa tenang
selamat, lagi-lagi kau berhasil mengambil hatiku.
kau membuatku seperti orang bodoh dan itu sangat menyiksaku
semua yang kau katakan hanya ingin menyenangkan hatiku
menganggap semua baik-baik saja meski sebenarnya tak begitu
aku tak butuh kepalsuanmu atau topeng wajah bahagia itu
yang aku butuhkan hanyalah keberadaanmu
ketika keadaan tak lagi bisa diharapkan
ketika kalimat menjadi hilang makna
ketika logika menjadi tak berdaya
kau dan aku, kita..
terasa sangat menyedihkan
maafkan aku, tentang waktu itu
maafkan aku karena tak bisa menjagamu
aku belum punya cukup keberanian untuk menentang keadaan
lidahku kelu, mulutku menjadi bungkam
aku merasa kecil, aku kehilangan kepercayaan diriku
kekecewaan nyata menyeruak dari tubuhku
aku tak bisa menahannya
maaf soal air mataku yang dengan cepat menetes
aku tak dapat menanahannya lebih lama
aku tidak terlatih menjadi kuat sepertimu
namun aku berjanji untuk menahannya lebih lama lain kali
aku tak apa kau tak perlu khawatir
aku sudah menerima semuanya
setidaknya dengan begitu kita tahu kenyataan yang sebenarnya
daripada terus hidup dalam kebohongan
membuat kita hidup dalam ketidakbahagiaan
membuat kita hidup dalam ketidakbahagiaan
jadi,
berhentilah berpura-puraapakah kau tidak lelah?
jika kau ingin menangis, maka menangislah
jika hatimu mulai lelah, maka istirahatlah
jika tubuhmu tidak lagi kuat, maka berhentilah
bahuku akan selalu ada untukmu,
jadi bersandarlah
telingaku akan selalu terbuka untukmu,
jadi keluarkan segala keluh kesahmu
jangan ragu untuk mengeluh kepadaku,
ceritakan semua kekesalanmu
kau tak perlu mencemaskanku
aku bisa menjaga diriku sendiri bahkan aku juga bisa menjagamu sekarang
aku janji
bukankah dulu kau melakukan semuanya untukku?
sekarang giliranku untuk melakukannya.
Komentar
Posting Komentar